Sinopsis :
Diam Kamil itu berbahaya.
Diam Kamil itu bencana.
Diam Kamil itu membawa sengsara.
Sengsara pada sesiapa yang berani mencuit hak miliknya.
Shafina itu miliknya. Gembira, sedih, dan sakit Shafina juga miliknya. Sentuh saja Shafina, sama seperti menyakiti Kamil. Keluarga sendiri pun sanggup ditentang jika keselamatan isterinya yang jadi pertaruhan.
“You touch my wife, bermakna you sedang mencari masalah dengan I.” - Kamil
Tapi teguh kepercayaan Kamil gugah apabila si isteri tiba-tiba meminta perpisahan tanpa sebab yang pasti.
“Selagi jari I masih tersarung cincin pemberian you, selagi itu nama I akan berada dalam setiap langkah you.” – Kamil
Yang Shafina tidak tahu, ketenangan hidup Kamil tak pernah kekal lama. Ada saja yang muncul mengganggu utuhnya kebahagiaan mereka. Kerana itu, Kamil lebih senang menjadi lelaki dingin. Menyelesaikan masalah dengan cara sendiri.
“Kenapa you tak pernah berkongsi masalah you dengan I?” – Shafina
“Apa yang sedang I usahakan sekarang, semuanya untuk you dan anak kita.” - Kamil
Tapi sejauh mana Kamil mampu melindungi Shafina daripada keluarga dan kisah silamnya sendiri? Antara ego dan wanita kesayangan, yang mana satu akan menjadi pilihan terakhir Kamil?